Eksplorasi konsep merupakan tahapan awal ketika peserta memasuki modul. tujuan eksplorasi konsep untuk membekali peserta dengan pengetahuan awal secara mandiri. berikut ini ulasan eksplorasi konsep modul 2.3 coaching untuk supervisi akademik.
Tujuan pengembangan kompetensi diri adalah agar guru menjadi otonom,
yaitu dapat mengarahkan, mengatur, mengawasi, dan memodifikasi diri secara
mandiri (self-directed, self-manage, self-monitor, self-modify). Untuk dapat
membantu guru menjadi otonom, diperlukan paradigma berpikir dan prinsip
coaching bagi orang yang mengembangkan.
Paradigma berpikir yang pertama
adalah fokus pada coachee atau
rekan sejawat yang akan kita kembangkan. Pada saat kita mengembangkan
kompetensi rekan sejawat kita, kita memusatkan perhatian kita pada rekan yang
kita kembangkan, bukan pada "situasi" yang dibawanya dalam
percakapan.
Paradigma berpikir yang kedua adalah bersifat terbuka dan ingin
tahu. Agar kita dapat bersikap terbuka, kita perlu selalu berpikir netral terhadap
apa pun yang dikatakan atau dilakukan rekan kita. Jika ada penghakiman atau
asumsi yang muncul di pikiran kita atas jawaban rekan kita, maka kita mengubah
pikiran tersebut dalam bentuk pertanyaan untuk mengonfirmasi penghakiman atau
asumsi itu secara hati-hati. Memelihara rasa ingin tahu membantu rekan kita dan
diri kita untuk memahami situasi rekan kita.
Paradigma
berpikir coaching yang
ketiga adalah memiliki kesadaran diri yang kuat. Kesadaran diri yang kuat
membantu kita untuk bisa menangkap adanya perubahan yang terjadi selama
pembicaraan dengan rekan sejawat.
Paradigma
berpikir coaching yang keempat adalah mampu melihat peluang
baru dan masa depan. Kita harus mampu melihat peluang perkembangan yang ada dan
juga bisa membawa rekan kita melihat masa depan. Coaching mendorong
seseorang untuk fokus pada masa depan, karena apapun situasinya saat ini, yang
masih bisa diubah adalah masa depan. Coaching juga mendorong
seseorang untuk fokus pada solusi, bukan pada masalah, karena pada saat kita
berfokus pada solusi, kita menjadi lebih bersemangat dibandingkan jika kita
berfokus pada masalah.
Prinsip coaching
dikembangkan dari tiga kata/frasa kunci pada definisi coaching, yaitu
“kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi”.
mitra. Itu berarti setara, tidak ada yang lebih tinggi maupun
lebih rendah. Coachee adalah
sumber belajar bagi dirinya sendiri. Coach merupakan
rekan berpikir bagi coachee-nya
dalam membantu coachee belajar dari dirinya sendiri. Kemitraan ini
diwujudkan dengan cara kita membangun kesetaraan dengan orang yang akan kita
kembangkan, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah di antara keduanya.
Proses kreatif ini
dilakukan melalui percakapan, yang:
1. dua arah
2. memicu proses berpikir
coachee
3. memetakan dan menggali
situasi coachee untuk menghasilkan ide-ide baru
Prinsip coaching yang ketiga
adalah memaksimalkan potensi. Untuk memaksimalkan potensi dan memberdayakan
rekan sejawat, percakapan perlu diakhiri dengan suatu rencana tindak lanjut
yang diputuskan oleh rekan yang dikembangkan, yang paling mungkin dilakukan dan
paling besar kemungkinan berhasilnya. Selain itu juga, percakapan ditutup
dengan kesimpulan yang dinyatakan oleh rekan yang sedang dikembangkan.
0 komentar:
Posting Komentar