Jurnal Refleksi dwi mingguan 5
Modul 2.2 KSE
Rabu, 21 September 2022
Minggu ke 2 bulan September saya mulai memasuki
modul 2.2 kompetensi social dan emosional. Memasuki modul ini saya seperti
mendapat pengetahuan baru. Sebagai seorang guru harus memiliki kompetensi social
dan emosional. Yang dimaksud memiiki bukan hanya hafal tetapi bagaimana
mengaplikasikan dalam pembelajaran bersama siswa. Guru harus matang social maupun
emosional apalagi murid juga harus memiliki kematangan nantinya.
Selama mengikuti modul saya menangkap bahwa
saya harus lebih mengenali murid saya baik latar belakang social maupun
emosional. Sebgaia guru harus bisa membuat keputusan yang bertanggungjawab
sehingga tidak ada murid yang dirugikan. Mengikuti modul ini saya hanya
senyum-senyum membayangkan betapa masih banyak kekurangan dalam memperlakukan
murid. Dari modul ini saya semakin sadar untuk membekalai murid dengan
kecerdasan emosi yang baik. Meski terbata dalam menelaah materi KSE, saya harus
tetap berjuang keras memahaminya. Salah satunya dengan membaca modul berulang
kemudian membaca literasi digital yang berkaitan dengan pembelajaran social dan
emosional.
Ada lima kompetensi social dan emosional yaitu
pengenalan diri, manajemen diri, kesadaran social, ketrampilan berelasi dan
pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Materi itu merupakan hal baru buat
saya. Saya hanya tersenyum merefleksikan perjalanan selama menjadi guru
ternyata masih banyak kekuarangan dalam kecerdasan emosional mauoun social.
Kondisi ini makin terasa ketika saya mulai
menerapkan dalam pembelajaran dengan tujuan menguatkan KSE. Ada banyak hal yang
terlihat dasar ternyata sangat berpengaruh pada emosional murid. KSE perlu
diterapkan pada murid sejak dini. Ini sangat penting karena manusia tidak bisa
hidup sendiri, manusia juga butuh teman.
Aplikasi dalam pembelajaran saya kondsikan agar
mengena lima konsep KSE. Suasana terlihat berbeda saat murid duduk berdampingan
dengan temannya. Kemudian pembagian posisi atau peran satu anak membaca
kemudian pasangannya mendengarkan. Murid bergantian menjalankan peran tersebut.
Murid dilatih memberikan tanggapan atas cara membaca pasangannya. Kemudian mengucapkan
terima kasih atas masukan yang diberikan. Ini merupakan bentuk latihan berelasi
sekaligus kesadaran social. Dengan cara ini murid akan peka akan kekutangan
rekan sehingga mampu memberikan keputusan yang bertanggungjawab dalam
memberikan respon kepada rekan maupun lingkungannya.
Saya mulai hari ini dengan murid. Perlahan namun
kontinyuitas. Nantinya akan berdampak besar terhadap masa depan anak. Saya menyadari
hal ini penting karena manusia sebagai makhluk social dan manusia tidak bisa
hidup sendiri.
KSE harus saya aplikasikan dalam pendidikan. Aplikasi
bisa dilakukan rutin, integrase dalam kurikulum, protoko sebagai kebiasaan. Dan
saya juga ingin melakukan penguatan terhadap rekan sejawat. Saya ingin
melakukan pembiasan materi ini dengan rekan sejawat. Pembiasan bisa saya
lakukan dengan diskusi maupun konsltasi. Materi ini terasa efektif bila dikembangkan
secara fleksibel bukan harus dengan cara
formal. Tentu ini butuh proses, namun menggerakkan pendidikan emosional bisa di
mulai dari hari ini.
0 komentar:
Posting Komentar