Edutainment Nusantara

LETS MAKE HARMONY

Senin, 19 September 2022

Guru penggerak: Jurnal refleksi dwi mingguan 5 Kompetensi sosial dan emosional.

Jurnal Refleksi dwi mingguan 5

Modul 2.2 KSE

 

Rabu, 21 September 2022

Minggu ke 2 bulan September saya mulai memasuki modul 2.2 kompetensi social dan emosional. Memasuki modul ini saya seperti mendapat pengetahuan baru. Sebagai seorang guru harus memiliki kompetensi social dan emosional. Yang dimaksud memiiki bukan hanya hafal tetapi bagaimana mengaplikasikan dalam pembelajaran bersama siswa. Guru harus matang social maupun emosional apalagi murid juga harus memiliki kematangan nantinya.

 

Selama mengikuti modul saya menangkap bahwa saya harus lebih mengenali murid saya baik latar belakang social maupun emosional. Sebgaia guru harus bisa membuat keputusan yang bertanggungjawab sehingga tidak ada murid yang dirugikan. Mengikuti modul ini saya hanya senyum-senyum membayangkan betapa masih banyak kekurangan dalam memperlakukan murid. Dari modul ini saya semakin sadar untuk membekalai murid dengan kecerdasan emosi yang baik. Meski terbata dalam menelaah materi KSE, saya harus tetap berjuang keras memahaminya. Salah satunya dengan membaca modul berulang kemudian membaca literasi digital yang berkaitan dengan pembelajaran social dan emosional.

 

Ada lima kompetensi social dan emosional yaitu pengenalan diri, manajemen diri, kesadaran social, ketrampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Materi itu merupakan hal baru buat saya. Saya hanya tersenyum merefleksikan perjalanan selama menjadi guru ternyata masih banyak kekuarangan dalam kecerdasan emosional mauoun social.

 

Kondisi ini makin terasa ketika saya mulai menerapkan dalam pembelajaran dengan tujuan menguatkan KSE. Ada banyak hal yang terlihat dasar ternyata sangat berpengaruh pada emosional murid. KSE perlu diterapkan pada murid sejak dini. Ini sangat penting karena manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia juga butuh teman.

Aplikasi dalam pembelajaran saya kondsikan agar mengena lima konsep KSE. Suasana terlihat berbeda saat murid duduk berdampingan dengan temannya. Kemudian pembagian posisi atau peran satu anak membaca kemudian pasangannya mendengarkan. Murid bergantian menjalankan peran tersebut. Murid dilatih memberikan tanggapan atas cara membaca pasangannya. Kemudian mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan. Ini merupakan bentuk latihan berelasi sekaligus kesadaran social. Dengan cara ini murid akan peka akan kekutangan rekan sehingga mampu memberikan keputusan yang bertanggungjawab dalam memberikan respon kepada rekan maupun lingkungannya.

 

Saya mulai hari ini dengan murid. Perlahan namun kontinyuitas. Nantinya akan berdampak besar terhadap masa depan anak. Saya menyadari hal ini penting karena manusia sebagai makhluk social dan manusia tidak bisa hidup sendiri.

 

KSE harus saya aplikasikan dalam pendidikan. Aplikasi bisa dilakukan rutin, integrase dalam kurikulum, protoko sebagai kebiasaan. Dan saya juga ingin melakukan penguatan terhadap rekan sejawat. Saya ingin melakukan pembiasan materi ini dengan rekan sejawat. Pembiasan bisa saya lakukan dengan diskusi maupun konsltasi. Materi ini terasa efektif bila dikembangkan secara fleksibel  bukan harus dengan cara formal. Tentu ini butuh proses, namun menggerakkan pendidikan emosional bisa di mulai dari hari ini.

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar