Kamis,
11 Agustus 2022
Hampir
satu bulan vakum dalam kegiatan guru penggerak. Vakum terjadai karena ada alih
kelola Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5. Semula di bawah naungan P4TK
Matematika yang berkedudukan di DI Yogyakarta. Kini, alih kelola oleh BBGP
(Balai Besar Guru Penggerak) Provinsi Jawa Tengah.
Adanya
alih kelola tentu tak menyurutkan semangat ku untuk mengikuti program guru
penggerak sampai tuntas. Semangat ku mulai menyala ketika awal agustus mulai
dilakukan kegiatan guru penggerak secara normal. Artinya, saya mulai menjalani
aktifitas normal secara daring program guru penggerak.
Kepastian
kegiatan guru penggerak mulai berjalan pada bulan Agustus. LMS aktif, walau
sedikit ada perubahan konten namun tak menghilangkan substansi. Kegiatan
lanjutan pada modul kali ini yaitu menuju visi guru penggerak dan profil
pelajar Pancasila.
Pada
pengenalan modul, saya menyusun visi sebagai guru penggerak. Kemudian visi
disajikan menjadi tugas kelompok dalam ruang kolaborasi. Ini merupakan tugas
diskusi dengan menampilkan visi bersama sesuai tahapan BAGJA. Satu perencanaan
bersama dan satu prakrsa bersama.
Selesai
dalam ruang kolaborasi berlanjut menuju elaborasi pemahaman. Hasilnya, saya
memperbaharui visi sebagai guru penggerak. Di mana visi yang say susun harus
sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Poin
utama yang saya tangkap dalam kegiatan modul 1.3 yaitu bahwa guru penggerak
perlu memiliki visi. Visi harus sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Penyusunan visi harus sesuai tahapan BAGJA. Kemudian, ada inkuiri apresiatif.
Setiap materi memiliki koneksi yang tergabung dalam koneksi antar materi.
Muara
kegiatan ini adalah berupa aksi nyata.
Aksi nyata berisi dokumentasi yang berkaitan dengan modul. Aksi nyata yang saya
lakukan adalah mewujudkan visi yang saya susun kemudian mewujudkan kegiatan
anak agar sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Sebelum
sampai tahap ini tentu ada perjuangan keras. Perjuangan untuk mengajak rekan
sejawat memahami visi saya. Saya membutuhkan bantuan rekan untuk mewujudkan
profil pelajar Pancasila.
Dalam
tahapan inilah implementasi BAGJA berlangsung. Kemudian saya juga menyusun
prakarsa bersama bahwa mereka mendukung merdeka belajar menuju profil pelajar
Pancasila. Ini, banyak tantangan. Bagaimana saya menjalin komunikasi hingga
bergerak bersama mewujudkan visi.
Awalnya
ada perasaan canggung menjalin komunikasi dengan misi khusus. Komunikasi yang
bermula dari diskusi pribadi menuju forum komunikasi dengan guru maupun wali
siswa. Akhirnya, gayung bersambut.
Salah
aplikasi penerapan nilai beriman yaitu sholat berjamaah sholat dzuhur. Saya
mewajibkan anak beragam islam membawa perlengkapan sholat. Ketika mulai
memasuki jam pulang sekolah, saya mengajak siswa untuk sholat jamaah terlebih
dahulu.
Nilai
gotong royong saya terapkan dengan membentuk kelompok piket pengibaran bendera.
Setiap hari ada kelompok yang piket untuk mengibarkan bendera merah putih.
Petugas piket bergantian sehingga mereka akan memiliki tanggungjawab terhadap
tugasnya.
Kegiatan
piket berlangsung kelompok. Ada pengibar sedangkan rekan yang bukan petugas
akan mendampingi sehingga saat bendera dikibarkan peserta akan hormat bendera.
Ini bentuk gotong royong. Dampaknya juga ada rasa mandiri karena menjadi tanggungjawab
dan tak kalah penting nasionalisme.
Beberapa
kegiatan yang saya tuliskan merupakan rangkain berdasarkan modul 1.3. sebagai
guru penggerak perlu visi. Visi berisi
harapan tentang masa depan mereka/anak didik seperti apa. Visi ini harus
sesuai dengan profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada YME dan
berakhlaq mulia, mandiri, gotong royong, berkebhinnekaan global, bernalar
kritis, dan kreatif.
Lampiran:
Dokumentasi kegiatan aksi nyata modul 1.3: https://youtu.be/7u-SxrM-1YE
0 komentar:
Posting Komentar