Edutainment Nusantara

LETS MAKE HARMONY

Senin, 15 Agustus 2022

Guru Penggerak: Jurnal Refleksi Dwi mingguan (2) Modul 1.3

Kamis, 11 Agustus 2022

Hampir satu bulan vakum dalam kegiatan guru penggerak. Vakum terjadai karena ada alih kelola Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5. Semula di bawah naungan P4TK Matematika yang berkedudukan di DI Yogyakarta. Kini, alih kelola oleh BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) Provinsi Jawa Tengah.

Adanya alih kelola tentu tak menyurutkan semangat ku untuk mengikuti program guru penggerak sampai tuntas. Semangat ku mulai menyala ketika awal agustus mulai dilakukan kegiatan guru penggerak secara normal. Artinya, saya mulai menjalani aktifitas normal secara daring program guru penggerak.

Kepastian kegiatan guru penggerak mulai berjalan pada bulan Agustus. LMS aktif, walau sedikit ada perubahan konten namun tak menghilangkan substansi. Kegiatan lanjutan pada modul kali ini yaitu menuju visi guru penggerak dan profil pelajar Pancasila.

Pada pengenalan modul, saya menyusun visi sebagai guru penggerak. Kemudian visi disajikan menjadi tugas kelompok dalam ruang kolaborasi. Ini merupakan tugas diskusi dengan menampilkan visi bersama sesuai tahapan BAGJA. Satu perencanaan bersama dan satu prakrsa bersama.

Selesai dalam ruang kolaborasi berlanjut menuju elaborasi pemahaman. Hasilnya, saya memperbaharui visi sebagai guru penggerak. Di mana visi yang say susun harus sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Poin utama yang saya tangkap dalam kegiatan modul 1.3 yaitu bahwa guru penggerak perlu memiliki visi. Visi harus sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Penyusunan visi harus sesuai tahapan BAGJA. Kemudian, ada inkuiri apresiatif. Setiap materi memiliki koneksi yang tergabung dalam koneksi antar materi.

Muara kegiatan  ini adalah berupa aksi nyata. Aksi nyata berisi dokumentasi yang berkaitan dengan modul. Aksi nyata yang saya lakukan adalah mewujudkan visi yang saya susun kemudian mewujudkan kegiatan anak agar sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Sebelum sampai tahap ini tentu ada perjuangan keras. Perjuangan untuk mengajak rekan sejawat memahami visi saya. Saya membutuhkan bantuan rekan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Dalam tahapan inilah implementasi BAGJA berlangsung. Kemudian saya juga menyusun prakarsa bersama bahwa mereka mendukung merdeka belajar menuju profil pelajar Pancasila. Ini, banyak tantangan. Bagaimana saya menjalin komunikasi hingga bergerak bersama mewujudkan visi.

Awalnya ada perasaan canggung menjalin komunikasi dengan misi khusus. Komunikasi yang bermula dari diskusi pribadi menuju forum komunikasi dengan guru maupun wali siswa. Akhirnya, gayung bersambut.

Salah aplikasi penerapan nilai beriman yaitu sholat berjamaah sholat dzuhur. Saya mewajibkan anak beragam islam membawa perlengkapan sholat. Ketika mulai memasuki jam pulang sekolah, saya mengajak siswa untuk sholat jamaah terlebih dahulu.

Nilai gotong royong saya terapkan dengan membentuk kelompok piket pengibaran bendera. Setiap hari ada kelompok yang piket untuk mengibarkan bendera merah putih. Petugas piket bergantian sehingga mereka akan memiliki tanggungjawab terhadap tugasnya.

Kegiatan piket berlangsung kelompok. Ada pengibar sedangkan rekan yang bukan petugas akan mendampingi sehingga saat bendera dikibarkan peserta akan hormat bendera. Ini bentuk gotong royong. Dampaknya juga ada rasa mandiri karena menjadi tanggungjawab dan tak kalah penting nasionalisme.

Beberapa kegiatan yang saya tuliskan merupakan rangkain berdasarkan modul 1.3. sebagai guru penggerak perlu visi. Visi berisi  harapan tentang masa depan mereka/anak didik seperti apa. Visi ini harus sesuai dengan profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada YME dan berakhlaq mulia, mandiri, gotong royong, berkebhinnekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.

 Lampiran:

Dokumentasi kegiatan aksi nyata modul 1.3: https://youtu.be/7u-SxrM-1YE 

0 komentar:

Posting Komentar