Kakinya terkulai lemah. Nafasnya
terputus-putus. Pandangannya pun makin kabur. Hujan yang deras terus mengguyur
badannya. Dalam ketidakberdayaannya, dia menatap wajah Naruto dengan pandangan
semu.
“Naruto, kenapa kau tak menyerah untuk
mengikuti ku?” tanya Sasuke, yang masih terkulai lemah di rimba Konoha.
“Aku sudah berjanji pada nenek Tsunade,
aku akan membawamu pulang ke kelas Konoha. Satu bulan lagi kita harus mengikuti
ujian kenaikan tingkat.”
“Aku tak peduli dengan kegagalan latihan mu.
Kegagalan itu biarlah menjadi kenangan. Berdiam diri, meninggalkan kelas tidak
akan menyelesaikan masalah.”
Sasuke terdiam. Perlahan dia mulai
bangkit dari tanah coklat yang berlumpur karena hujan. Tangannya mencoba meraih
pohon yang berdiri di samping kanan tubuhnya.
Sasuke tersenyum tipis, “Aku akan
kembali ke kelas Konoha. Tapi, aku iri denganmu karena kemampuan dan nilai kamu
lebih baik dariku.”
Naruto menatap tajam Sasuke, “Hentikan
omong kosong mu. Kita satu kelas di Konoha. Satu kelas adalah satu keluarga.
Maka tak ada alasan utuk menghindar dari ujian tahun ini. Mari perjuangkan
kesuksesan ujian kelas kita.”
loading...
0 komentar:
Posting Komentar